Pada umumnya orang mengira jika sesak napas merupakan gejala munculnya penyakit asma, padahal anggapan ini belum tentu benar. Sesak napas saat tidur khususnya bisa jadi muncul karena masalah lain, seseorang yang tidak memiliki sakit asma sangat mungkin mengalami sesak napas. Sangat penting untuk mengetahui penyebab seseorang mengalami asma.
Sesak napas bisa muncul secara tiba-tiba, terjadi sementara dan bisa mereda dengan cepat, apabila membuat penderitanya merasa seolah terikat di bagian dada seperti tercekik maka disebut dengan sesak napas akut. Sebagian besar penyebab sesak napas adalah karena masalah jantung dan paru-paru, gangguan ini terjadi karena karbondioksida tidak terproses dengan baik.
Penyebab Sesak Napas
Dalam kebanyakan kasus, sesak napas akut dapat hilang ketika faktor pemicunya juga hilang atau disembuhkan dengan melakukan pengobatan yang sesuai dari penyebab sesak napas tersebut. Sesak napas saat tidur khususnya dapat terjadi karena beberapa penyebab berikut ini, kondisi ini penting untuk diamati.
- Tersedak
Ketika seseorang tersedak karena menelan atau kemasukan benda tidak seharusnya ke dalam saluran pernapasan, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kesulitan bicara dan sesak napas. Dalam hal ini usahakan sebisa mungkin untuk batuk dan mengeluarkan benda yang tersangkut di tenggorokan.
- Pilek
Kondisi hidung yang tersumbat dengan lendir atau terus-terusan berair juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami sesak napas, biasanya ini terjadi saat seseorang pilek. Lendir karena pilek akan menghalangi jalan keluar masuknya udara.
- Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan bisa terjadi jika seseorang terlalu banyak menghirup karbon monoksida, gas ini berasal dari pembakaran gas, minyak, bensin, bahan bakar padat atau kayu. Karbon monoksida tidak berbau, tidak menimbulkan warna, tidak mengiritasi kulit dan juga mata. Tetapi sangat berbahaya jika kadarnya terlalu banyak dalam tubuh.
Gas ini bisa mengikat erat hemoglobin dan ikut mengalir bersama darah ke seluruh tubuh, karena memiliki sifat beracun maka dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan sel, sehingga tubuh menjadi kekurangan oksigen. Dalam keadaan ini seseorang bisa mengalami sesak napas karena asupan oksigen berkurang.
- Alergi
Kebanyakan orang tidak menyadari jika alergi bisa menjadi penyebab seseorang mengalami sesak napas, hampir semua jenis alergi, mulai makanan, bulu binatang, debu hingga reaksi alergi yang dipicu perubahan suhu. Beberapa kondisi ini bisa menyebabkan reaksi alergi berupa sesak napas, meskipun reaksi alergi sebenarnya tidak berbahaya.
- Tamponade Jantung
Merupakan kondisi darurat medis ketika darah atau cairan memenuhi ruang antara selaput tipis yang membungkus jantung atau perikardium dan otot jantung. Keadaan ini memberi tekanan yang sangat kuat pada jantung sehingga mengganggu kinerja jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Kurangnya pasokan darah ke jantung dan tubuh bisa menyebabkan sesak napas.
- Pneumonia
Penyebab sesak napas saat tidur selanjutnya adalah pneumonia atau infeksi pada paru-paru karena bakteri, virus dan jamur. Infeksi ini menyebabkan sel-sel organ tubuh lain tidak berfungsi dengan baik karena kekurangan oksigen, kondisi inilah yang membuat seseorang mengalami sesak napas.
- Emboli Paru
Merupakan kondisi penyumbatan di salah satu arteri pulmonal di paru-paru, kasus yang sering terjadi emboli disebabkan karena adanya gumpalan darah beku di arteri yang mengalir ke paru-paru. Gumpalan juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain, seperti panggul, lengan hingga jantung atau trombosis vena dalam.
Keadaan ini membuat aliran darah ke salah satu atau kedua paru menjadi sangat terbatas, sehingga tak jarang menyebabkan seseorang mengalami sesak napas dalam waktu yang tidak terduga karena kemunculannya yang tiba-tiba.